JURNAL PRATIKUM
KIMIA ORGANIK II
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
III. Landasan Teori
I. Judul : Isolasi Senyawa Bahan Alam (Alkaloid)
II. Tujuan :
1. Dapat
menguasai teknik-teknik isolasi bahan alamkhususnya alkaloid.
2. Dapat
mengenal sifat-sifat kimia alkaloid melalui reaksi-reaksi
pengenalan yang spesifik.
pengenalan yang spesifik.
III. Landasan Teori
Kafein,
1,3,7-trimetilxantin biasanya terdapat pada tanaman kopi, teh, coklat dan juga
banyak terdapat dalam minuman seperti coca cola. Kafein termasuk ke dalam
kelompok alkaloid golongan purin, dimana strukturnya banyak mengandung N yang terikat
dalam struktur. Kafein juga mempunyai efek fisiologis jika terdapat pada darah
yaitu bersifat stimulant. Mengisolasi kafein dari bahan alam misalnya daun teh
termasuk mudah karena mudah larut dalam air panas dan lebih larut lagi dalam
kloroform. Ekstrassi kafein dari daun teh lebih sulit karena kafein yang
terdapat dalam daun pendapat bersama-sama dengan senyawa lain misalnya tannin (turunan
adigaloilglukosa) yang tak larut dalam air dan sukar dipindahkan dari alkaloid.
Untuk tannin direakaikan dengan kalsium karbonat membentuk garamnya (Tim
Penuntun Kimia Organik II, 2015).
Alkaloid itu
senyawa organik yang mirip alkali dimana dia mengandung atom nitrogen yang
bersifat basa dalam cincin heterosiklik. Karena dia bersifat basa maka tumbuhan
yang mengandung alkaloid biasanya akan memiliki rasa pahit keberadaan alkaloid
pada tumbuhan itu tidaklah merupakan zat metabolisme Tetapi lebih merupakan
senyawa metabolit sekunder yang memiliki lebih banyak fungsi eotogis daripada
fungsi metabolisme itu sendiri. Biosintesis alkaloid melibatkan reaksi rangkap
oksidatif antara fenol dan metilasi, jalur poliketida (Achmad,2013).
Penggunaan
obat-obatan dari bahan alam merupakan salah satu cara bagi masyarakat Indonesia
untuk mempertahankan kesehatannya yang dilakukan secara tradisional. Salah satu
tanaman Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional adalah
tanaman binahon, dimana menurut hasil penelitian tanaman bianhong mengandung
senyawa alkaloid. Ekstrak etanol
ditambahkan larutan HCl 2M ditambahkann NH4OH yang mana membentuk 2
lapisan yakni lapisan basa dan lapisan etil asetat, kedua lapisan ini
dipisahkan yang mana lapisan etil asetat yang dipekatkan menggunakan rotary
evaporator yang mana akan menghasilkan ekstrak alkaloid total. Kemudian
dilakukan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan campuran pelarut etanol, etil
asetat dan n-heksana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ekstrak etanol
menunjukkan bahwa reksi positif mengandung alkaloid yang ditandai dengan
endapan putih pada penambahan reaksi meyer dan terdapat endapan merah bat pada
penambahan pereaksi dragendroff (Titis,2013).
Ekstraksi
pelarut merupakan prosess pemisahan campuran larutan berdasarkan kecendrungan
salah satu komponen untuk terlarut dalam solvent yang digunkan. Zat cair yang
mula-mula melarutkan solute disebut sebagai diluents, sedangkan zat cair yang
dikontakkan dengan solute disebut solvent. Disini solvent harus mempunyai sifat
yang tidak dapat larut atau dapat larut di dalam diluents tetapi dalam jumlah
yang terbatas. Pada proses ekstraksi selalu melibatkan dua tahan, yaitu
terjadinya kontak solvent dengan diluents sehingga komponen yang dapat larut
(solute) berpindah ke solvent dan pemisahan larutan dari diluents sisa
(Murtono,2009).
Menurut
Sulasiyah (2018), Antioksidah sebagai senyawa bioaktif yang dapat menunda atau
mencegah terbentuknya reaksi radikal bebas. Salah satu sumber dari antioksidan
ini adalah rimpang kinyit. Pada uji alkaloid, sejumlah 2ml ekstrak di tambahkan
2ml HCl dan 4 ml methanol dipanaskan pada suhu 950C selama 5 menit
yang mana filtrate nya disaring kemudian di pakai untuk percobaan berikut :
- 1 ml filtrate di tambahkan 2 tetes reagen meyer yang mana hasilnya positif
karena menunjukkan adanya endapan berwarna putih.
- 1 ml filtrate ditambahkan 2 tetes reagen dragendorf dimana hasilnya juga
positif yang ditandai dengan endapan berwarna putih.
IV.
Alat dan
Bahan
5.1
Alat
· Corong pisah 500ml
· Erlenmeyer
· Corong Buchner dan vakum
· Corong Buchner dan vakum
· Pemanas mantel
· Gelas kimia 500ml
· Corong gelas dll
5.2 Bahan
·
Kalsium karbonat serbuk
·
Kloroform atau metilen klorida
·
Benzene
·
Petroleum benzene
·
Larutan NaOH 5%
·
R. Dragendrof
·
Reagen wagner
·
Plat TLC
·
Ca(OH)2
V. VI. Prosedur
Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a) Dimasukkan 25 gr
the kering kedalam Erlenmeyer 500ml, ditambahkan 250ml air dan 25 gr CaCo3.
b) Dipanaskan
campuran diatas uap air selama 20menit,sambil sewaktu-waktu diaduk atau di
goncang.
c) Didinginkan
diudara, saring larutan air dengan
menggunakan corong Buchner besar serta pengisapan sampai sisa padat ditekan
kering.
d) Dipindahkan
larutan air kedalamcorong pisah 500ml, partikel padat jangan sampai terbawa.
e) Dibiarkan dingin
diudara, lalu lakukan ekstraksi dua kali masing-masing dengan 25ml kloroform
atau metilen klorida. Dengan hati-hati selama 5-10 menit. Jika terjadi emulsi
yang sukar dipisahkan, coba tambahkan sedikit pelarut lagi.
f) Disimpan corong
pada statif atau klem,biarkan beberapa saat sampai terpisahkan dua lapisan.
g) Ditampung
seluruh lartan kloroform kedalam tabung destilasi diatas penangas air, sampai
diperoleh larutan januhnya yang mungin berwarna hijau.
h) Didinginkan
secara bertahap sampai tebentuk kristalnya sebanyak mungkin.
i) Dilakukan
kristalisasi dengan melarutkannya dalam 5 ml benzene panas dan tambahkan 10ml
petroleum benzene.
j) Dipisahkan
Kristal dengan penyaringan vakum menggunakan corong Buchner.
k) Dilakukan
rekkristalisasi tahap dua dengan menggunakan campuran pelarut yang sama.
l) Ditimbang dan
tentukan titik lelehnya (sekitar 225-250oC).
Adapun video
yang terkait dalam praktikum kali ini yaitu :
PERMASALAHAN :
1. Dari vidio diatas, mengapa pada saat proses destilasi ditambahkan larutan yang bernama DCM ? dan apa itu DCM?
2. Mengapa pada percobaan ini metilen klorida digantikan dengan kloroform, apa sifat yang dimiliki oleh kloroform sehingga dapat menjadi pengganti metilen klorida ?
3. Mengapa pada saat isolasi alkaloid adanya penambahan air yang langsung diikuti dengan penambahan NaCO3 atau sodium karbonat, dan apa tujuan dari penambahan air disini ?
1. Dari vidio diatas, mengapa pada saat proses destilasi ditambahkan larutan yang bernama DCM ? dan apa itu DCM?
2. Mengapa pada percobaan ini metilen klorida digantikan dengan kloroform, apa sifat yang dimiliki oleh kloroform sehingga dapat menjadi pengganti metilen klorida ?
3. Mengapa pada saat isolasi alkaloid adanya penambahan air yang langsung diikuti dengan penambahan NaCO3 atau sodium karbonat, dan apa tujuan dari penambahan air disini ?
2. Disini metil klorida tidak digantikan dg kloroform hanya saja nama lain dari metil klorida sering disebut juga dg kloroform. Jadi, pada percobaan ini tidak ada bahan yang di gantikan
BalasHapus3. penambahan air dan penambahan sodium karbonat disini memiliki peranan yang mana air akan bersifat perlarut yang baik dan dengan adanya air sodium karbonat akan mudah melarut bersamaan dengan sampel.
BalasHapusterimakasih semoga membantu
1. DCM adalah diklorometana kejelasannya silahkan buka link (https://id.wikipedia.org/wiki/Diklorometana)
BalasHapusdan kenapa kita menambahkan Didklorometana didalam hasil ekstrak yang sudah kita masukkan kedalam corong pisah, untuk melakukan ekstraksi kembali