JURNAL PRATIKUM
KIMIA ORGANIK II
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
I. Judul : Isolasi Senyawa p-Metoksi Sinamat
dari Kencur (Kaemferiam galnga L)
II. Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan kali
ini adalah :
1. Dapat
menguasai teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya senyawa fenilpropanoid.
2. Dapat
mengenal sifat-sifat kimia fenil propanol melalui reaksi-reaksi pengenalan yang
spesifik.
III. Landasan Teori
Kencur
adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh dikebun, pekarangan rumah dan
digunakan untuk bumbu dapur dan termasuk salah satu tanaman obat tradisional
Indonesia. Senyawa kimia terkandung didalamnya adalah : etil p-metoksi
sinamat,etil sinamat komponen yang utama, p-metoksistiren dll. Kadar etil
p-metoksinamat dalam kencur cukup tinggi bisa mencapai 10% karena itu dengan
mudah bisa di isolasi dari umbinya menggunakan pelarut petroleum atau etanol.
Biasanya ekstraksi digunakan untuk
memisahkan senyawa-senyawa organic dari campurannya. Ragam ekstraksi ini
bergantung pada tekstur dan kandungan air bahan tumbuhan yang diekstraksi dan
pada jenis senyawa yang diisolasi (Tim Kimia Organik II, 2015).
Etil p-metoksi sinamat merupakan komponen utama yang dimiliki oleh pusat-pusat
reaktif yang potensial untuk reaksi-reaksi kimia, antara lain ikatan rangkap
terkonjugasi, cincin aromatic yang diaktifkan oleh gugus metoksi dan gugus
fungsi ester. Karena itu dapat dilakuka beberapa reaksi antara lain : hidrolisa
ester, demetilasi, transformasi ester menjadi gugus lain. Khusus untuk
hidrolisa etil p-meyoksi sinamat ini menghasilkan asam-p metoksi sinamat
(Hart,2014).
Menurut Dadi dalam Pratiwi (2018), mengatakan bahwa
rimpang kencur juga digunakan sebagai penghilang bau badan dan merawat kulit
yang mengalami iritasi, selain itu tepung rimpang kencur memiliki salah satu
kandungan senyawa Ethyl P-Methoxycinnamate (EPMS) adalah salah satu senyawa
isolasi kencur yang merupaka bahan dasar pelindung kulit dari sengatan sinar
matahari , rimpang kencur diolah menjadi tepung rimpang kencur dan digunakan
sebagai bahan tambahan dalam pembuatan kosmetik sebagai campuran atau bahan
tambahan dala pembuatan kosmetik.
Senyawa etil p-metoksi sinamat adalah turunan sinamat
yang berasal dari jalur biosintesis asam sinamat dan memiliki rangkap karbon C6-C3.
Dialam turunan sinamat terdapat dalam bentuk ester atau glikosidanya. Etil
P-metoksi sianamat terdapat dalam bentuk ester berwujud padatan Kristal
berwarna putih kekuningan dan mempunyai bau khas aromatis yang sangat kuat.
Analisis karakteristik serbuk Kristal etil P-metoksi sinamat kromatografi lapis
tipis dengan eluen methanol dan aseton. Hasil analisis KLT dengan fase gerak methanol: aseton (2:1)
menunjukkan bahwa senyawa p-metoksi sianamat m nilai RF 0,68 (Nirmala, 2017).
Etil p-metoksisinamat merupakan
senyawa hasil isolasi kencur yang senyawa dasr dari tabir surya yaitu pelindung
kulit dari sengatan sinar matahari. Etil p-metoksisinamat merupakan senyawa
ester yang mengandung cincin benzene dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar
dan juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga
dalam ekstraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi
kepolaran yaitu etanol, etil asetat, methanol, air dan heksana (Nurlita,2004).
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
·
Erlenmeyer 250ml
·
Kertas saring
·
KLT
·
Penangas air
·
Corong Buchner
·
Labu bulat
·
Corong biasa
·
Evavorator
·
Alat ukur TI
5.2 Bahan
·
Kencur yang telah ditumbuk
·
Kloroform
·
Etanol
·
NaOH
·
Methanol
·
Asam sulfat klorida
VI. Prosedur
Kerja
Adapun
prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
A. Isolasi Etil
p-Metoksi Sinamat
1.) Dimasukkan serbuk kencur kedalam Erlenmeyer 250ml.
2.) Direndam dengan 100ml klorofrom.
3.) Dihangatkan pada penangas air sambil digoyang-goyang
4.) Dibiarkan selama setengah jam pada temperature kamar kemudian saring..
5.) Dipisahkan residu kencur dan ulangi perkolasi sekali lagi menggunakan pelarut dengan
jumlah yang sama.
6.) Diperoleh filtrate kemudian digabung dan dipekatkan dibawah tekanan rendah (evavorator)
1.) Dimasukkan serbuk kencur kedalam Erlenmeyer 250ml.
2.) Direndam dengan 100ml klorofrom.
3.) Dihangatkan pada penangas air sambil digoyang-goyang
4.) Dibiarkan selama setengah jam pada temperature kamar kemudian saring..
5.) Dipisahkan residu kencur dan ulangi perkolasi sekali lagi menggunakan pelarut dengan
jumlah yang sama.
6.) Diperoleh filtrate kemudian digabung dan dipekatkan dibawah tekanan rendah (evavorator)
sampai volume larutan
kira-kira setengahnya.
7.) Didinginkan larutan pekat dalam air es, padatan yang terbentuk disaring dengan corong
Buchner, filtrate dipekatkan sekali lagi dan padatan yang kedua setelah disaring digabung kemudian ditimbang.
8.) Dihitung rendemennya! Reksistalisasi dilakukan dalam klorofrom.kemudian diukur titik
lelehnya dan bandingkan dengan literature (45-50ÂșC).
7.) Didinginkan larutan pekat dalam air es, padatan yang terbentuk disaring dengan corong
Buchner, filtrate dipekatkan sekali lagi dan padatan yang kedua setelah disaring digabung kemudian ditimbang.
8.) Dihitung rendemennya! Reksistalisasi dilakukan dalam klorofrom.kemudian diukur titik
lelehnya dan bandingkan dengan literature (45-50ÂșC).
B. Pemeriksaan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
1.) Dilarutkan sampelkristal hasil isolasi dalam petroleum eter menggunakan kapiler ditotolkan
pada plat KLT ukuran 2x5 cm.
2.) Digunakan etil p-metoksi sinamatdan asam p-metoksi sinamat standar sebagai pembanding
pada jarak 0,5 cm dari bawah.
3.) Dimasukkan dalam chamber yang telah dijenuhkan dengan eluen kloroform , pengamatan
bercak dilakukan dengan melihatnya dibawah lampu UV atau dimasukkan kedalam chamber
iodium.
4.) Dihitung rf-nya dan dibandingkan dengan standar
1.) Dilarutkan sampelkristal hasil isolasi dalam petroleum eter menggunakan kapiler ditotolkan
pada plat KLT ukuran 2x5 cm.
2.) Digunakan etil p-metoksi sinamatdan asam p-metoksi sinamat standar sebagai pembanding
pada jarak 0,5 cm dari bawah.
3.) Dimasukkan dalam chamber yang telah dijenuhkan dengan eluen kloroform , pengamatan
bercak dilakukan dengan melihatnya dibawah lampu UV atau dimasukkan kedalam chamber
iodium.
4.) Dihitung rf-nya dan dibandingkan dengan standar
C. Pemeriksaan
Spektroskopi Ultra Violet
1.) Dilarutkan Kristal hasil isolasi
dalam methanol.
2.) Dibuat spectrum ultra violetnya pada
daerah panjang gelombang 200-300 nm.
D. Pemeriksaan
Spektroskopi Infra Merah
1.) Dibuat pellet Kristal hasil isolasi dengan KBr kering
2.) Dibuat spectrum infra merahnya
1.) Dibuat pellet Kristal hasil isolasi dengan KBr kering
2.) Dibuat spectrum infra merahnya
Adapun video terkait percobaan ini adalah:
Permasalahan :
1. Pada isolasi p-metoksi sinamat ini bahan pokok yang digunakan adalah kencur yang telah dikeringkan, mengapa kita menggunakan kencur yang dikeringkan, apakah boleh kita mengganti kencur yang dikeringkan secara alami dengan kencur instan yang dijual dipasaran?
2. Mengapa pada reaksi hidrolisis etil p-metoksi sinamat dilakukan dalam suasana basa kenapa tidak di lakukan dalam suasana asam, tolong jelaskan hal tersebut!
3. Mengapa proses perkolasi dilakukan sebanyak dua kali, bagaimana apabila kita hanya melakukan proses perkolasi itu satu kali saja atau tidak sama sekali kita lakukan proses perkolasi apa yang akan terjadi ?
Permasalahan :
1. Pada isolasi p-metoksi sinamat ini bahan pokok yang digunakan adalah kencur yang telah dikeringkan, mengapa kita menggunakan kencur yang dikeringkan, apakah boleh kita mengganti kencur yang dikeringkan secara alami dengan kencur instan yang dijual dipasaran?
2. Mengapa pada reaksi hidrolisis etil p-metoksi sinamat dilakukan dalam suasana basa kenapa tidak di lakukan dalam suasana asam, tolong jelaskan hal tersebut!
3. Mengapa proses perkolasi dilakukan sebanyak dua kali, bagaimana apabila kita hanya melakukan proses perkolasi itu satu kali saja atau tidak sama sekali kita lakukan proses perkolasi apa yang akan terjadi ?
3. supaya tidak ada sel yang tidak mengembang dan tidak mengeluarkan ekstrak yang mengandung p-metoksi . maka dari itu dilakukannya perkolasi dua kali supaya sel mengeluarkan ekstrak yang mengandung p-metoksi
BalasHapus2. pemeriksaan ini sangat penting untk dilakukan untuk memeriksa kristal yang kita dapatkan.
BalasHapuskarena kita sudah melakukan prosedur dengan tepat, kemungkinan skristal yang kita peroleh itu p-metoksi sinamat
1. menurut saya, pada praktikum kali ini, digunakan kencur yang telah di keringkan karena ampas yang ada pada kencur masih ada dan masih segar dan tidak bercampur atau terisolasi atau terkontaminasi dengan zat lain. juga tidak disarankan menggunakan bubuk kencur yang telah jadi, karena bubuk kencur yang telah menjadi bubuk mungkin sudah bereaksi dengan zat lain atau di tambahkan dengan air ketika proses penghalusan
BalasHapus